No Dokumen
1

Maestro kali lamong transformasi musibah menjadi berkah

29-01-2024

Semenjak lima dekade yang lalu atau setelah melampaui sembilan kepemimpinan Bupati yang hebat. Gresik raya dalam naungan Pemerintah Kabupaten untuk pertama kalinya melangkah maju, menempuh langkah-langkah harmoni layaknya dalam orkestrasi untuk mengagamalgasi perbedaan-perbedaan kewenangan pusat dan daerah dalam ngeruwat dan ngeramut Kali Lamong. Mengakhiri krisis ekonomi dan sosial (direct impact) dan kesehatan (second disaster) yang dilahirkan dari bencana hidrometeorologi Banjir Kali Lamong. Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menjadi pionir yang memimpin orkestrasi upaya mitigasi bencana ini. Gus Bupati bersama jajarannya melangkahkan jejak jejak mitigasi meskipun penuh dengan keterbatasan namun melangkah melampaui batas, penuh aral perbedaan namun menyatukan, penuh dengan risiko namun mampu menciptakan sebuah peta jalan berkelanjutan. Inlet aliran Kali Lamong, sang sungai intermitten, mengular sejauh 103 kilometer melintasi 5 kabupaten dan kota. Dimana separuhnya, 58 kilometer, melampaui tanahtanah Gresik menyusur di wilayah Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Kedamean, Menganti, hingga perbatasan Kebomas dengan Kota Surabaya. Bahkan, Gresik juga menjadi daerah aliran sungai terbesar, mencapai 44 persen dari total DAS seluas 310,12 kilometer persegi. Risiko bencana hidrometeorologi yang masif, menjadi salah satu orkestrasi utama bagi pemerintah Kabupaten Gresik untuk menetapkan langkah-langkah berkelanjutan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Gresik 2021-2026. Upaya mitigasi ini dibagi menjadi tiga tahap yang melibatkan kolaborasi seluruh pihak, yang dulu hampir sulit terejawantahkan dalam narasi kebijakan. Langkah jangka panjang pertama, digagas dengan pembangunan waduk di Desa Pedes, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan yang dipandegani langsung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Jangka menengah telah mulai bergeliat dengan pembangunan retarding basin atau kolam retensi oleh pemerintah Daerah yang secara cerdas memanfaatkan dukungan nasional, dunia usaha, desa, dan masyarakat. Penanganan jangka pendek masif digerakkan melalui normalisasi Kali Lamong dan anak sungainya, pembangunan tanggul parapet, dan konstruksi tanggul yang telah dimulai sejak tahun 2021. Tiga tahun terakhir ini, ikhtiar Pemerintah Kabupaten Gresik menuai hasil positif yang mampu mengurangi dampak buruk yang selama ini dirasakan langsung oleh masyarakat di Daerah Aliran Sungai Kali Lamong. Kini, dengan langkah-langkah nyata yang diambil, Pemerintah Gresik tidak hanya merampungkan proyek infrastruktur, tetapi juga merestorasi senyuman dan kebahagiaan di wajah masyarakat yang telah lama merasakan penderitaan akibat banjir Kali Lamong. Transformasi Bencana menjadi Berkah ! Inilah orkestrasi sang Maestro.

Detail Peraturan